Gara-Gara Mahar, Ribuan Perempuan di India Meninggal
Gara-Gara Mahar, Ribuan Perempuan di India Meninggal - Siapa sangka mahar bisa menghilangkan nyawa orang? Kalau di Indonesia kita biasa mengenal mahar dalam bentuk uang, dan diusahakan jumlahnya nggak begitu memberatkan. Meskipun ada juga di beberapa daerah di Nusantara yang membutuhkan mahar dengan harga yang fantastis, tapi nggak sampai meminta tumbal.
Sementara di India, menurut laporan media setempat, setiap satu jam ada satu orang perempuan yang meninggal karena mahar. Kok bisa?
Mahar yang Memberatkan
Sudah jadi tradisi di India kalau perempuan yang memberikan mahar kepada calon mempelai laki-laki. Biasanya nilai mahar ditentukan berdasarkan pendidikan, pekerjaan, dan kualitas mempelai.
Kalau menikah atas nama cinta, ada kemungkinan mereka bisa melakukan tawar menawar nilai mahar. Untuk yang menikah karena dijodohkan, agak sulit untuk melakukannya.
Pihak calon mempelai laki-laki sering meminta mahar yang kelewat tinggi. Mahar tersebut bisa berupa uang tunai, mobil, perlengkapan rumah tangga, atau apa saja sesuai kemauan pihak laki-laki.
Keluarga perempuan sampai harus rela menguras tabungan, jual toko, hingga pinjam uang sana-sini cuma buat menikahkan anak perempuannya. Seakan nasib anak perempuan bergantung pada mahar.
Kalau nggak memenuhi nilai yang ditentukan, pihak laki-laki akan pergi atau perempuan bisa dibunuh. Salah satu yang paling tragis adalah kasus perempuan yang dibakar hidup-hidup hanya karena mas kawinnya nggak cukup. Sangat tidak manusiawi.
Bahkan meskipun sebelum menikah mahar sudah dipenuhi, pihak laki-laki akan terus menuntut mahar pada perempuan setelah pernikahan. Pihak istri yang harus tinggal bersama suami dan keluarganya pun tertekan hingga berakhir bunuh diri. Alhasil, terdapat sekitar 8 ribu perempuan yang meninggal karena kasus terkait pembayaran mahar.
Pernikahan Komersil
Pernikahan pun jadi hilang kesakralannya. Banyak orang yang menjadikan perkawinan sebagai ladang uang. Laki-laki dan keluarganya hanya tinggal menulis daftar permintaan untuk menikah.
Faktor ekonomi dan gaya hidup dinilai menjadi salah satu biang keroknya. Para orang tua pun jadi lebih menginginkan melahirkan anak laki-laki daripada perempuan. Takut nggak bisa menikahkan karena faktor mahar yang kelewat mahal.
Praktik ini sebenarnya sudah cukup lama dikecam. Beberapa aktivis sudah melarang adanya mahar yang terlalu tinggi. Sejumlah daerah juga sudah melaksanakan larangan tersebut. Hasilnya, jumlah perempuan yang bunuh diri karena mahar di wilayah tersebut menurun.
Namun, memang sebagian besar wilayah dan masyarakat India masih menuntut mahar tinggi hingga sekarang. Rasanya jadi seperti berada di periode Gupta di abad ke-4 Masehi.
Genrerating Link.... 15 seconds.
Your Link is Ready.
Belum ada Komentar untuk "Gara-Gara Mahar, Ribuan Perempuan di India Meninggal"
Posting Komentar